Utuy Tatang Sontani, Awal dan Mira : R E F O R M A S I [H] ?
Jika
mengulik seputar kisah dalam naskah drama Awal dan Mira karya Utuy Tatang
Sontani. Membawa saya kembali mengingat tentang peristiwa yang terjadi pada
tahun 1945-1949. Saat itu mungkin Indonesia telah dikatakan merdeka, namun
masih banyak polemik-polemik terjadi yang mengakibatkan sejumlah kerusuhan dan
kerisauan masyarakat. Mulai dari kepindahan Soekarno dan Hatta ke Yogyakarta
yang disebabkan oleh kondisi keamanan ibu kotayang memburuk. Dilanjutkan dengan
perubahan sistem pemerintahan, yang semula sistem pemerintahan presidensial
menjadi parlementer, krisis pemerintahan Republik Indonesia, pembantaian
westerling, perjanjian Linggarjati, Agresi Militer II, hingga Konferensi Meja
Bundar (penyerahan kedaulatan oleh Belanda).
Kembali
lagi pada naskah Awal dan Mira karya Utuy Tatang Sontani. Di sana penulis
menyajikan sejumlah peristiwa yang cukup rumit. Namun, ia menyelipkan beberapa
romansa percintaan yang disematkan melalui dialog-dialog antar tokoh. Semula
mungkin pembaca akan dibuat sedikit kebingungan, sehingga pembaca harus
menyelesaikan membaca naskah hingga akhir.
Berawal
dari peristiwa yang terjadi pada suatu malam dalam tahun 1951 yang bertempat di
depan kedai kopi milik seorang perempuan cantik bernama Mira. Keterangan tahun
pada naskah, yaitu 1951. Membuat pembaca bertanya-tanya, ada peristiwa apa yang
terjadi dibalik tahun 1951. Setelah saya mencoba mengulik mengenai peristiwa
dibalik tahun tersebut, akhirnya saya menemukan beberaa fakta yang terjadi saat
itu. Mulai dari tahun 1945 pasca kemerdekaan, setelah dibacakan naskah
proklamasi oleh Presiden Indonesia yang pertama, Ir. Soekarno. Hingga berlanjut
pada beberapa peristiwa yang telah saya ungkapkan diawal tulisan ini. Banyak
sekali polemik-polemik yang terjadi saat itu. Tak dapat dipungkiri, bahwa
peristiwa tersebut pun memakan banyak korban. Penderitaan masyarakat di
berbagai daerah. Penderitaan yang saya maksud di sini bukan hanya penderitaan
fisik, melainkan penderitaan psikis pun turut dirasakan oleh rakyat.
Mulai
dengan adanya tokoh Mira, yang menjadi tokoh utama dalam cerita pada naskah Awal
dan Mira karya Utuy Tatang Sontani. Pada naskah tersebut, tokoh Mira sangat
ditegaskan atau begitu disorot dengan kecantikan, ke elokan tubuhnya hingga
pembawaan tokoh Mira yang seolah-olah menjadi fokus utama atau sorotan para
lelaki. Mira yang berprofesi sebagai pemilik kedai, tak ragu-ragu diceritakan
oleh pengarang sebagai sosok yang sangat menawan. Kedai itu selalu digandrungi
oleh orang, terutama kaum lelaki. Mulai dari pemuda, dewasa hingga lansia. Semua
pengunjung diperlakukan sama oleh Mira, kecuali sosok Awal. Terlihat ada
sesuatu yang berbeda diantara mereka, yang terus menerus disembunyikan satu
sama lain. Hingga suatu ketika datang dua orang pengunjung, mereka tak
segan-segan menggoda Mira, hal itu membuat Awal bergegas menghampiri kedua
pemuda itu. Namun, ketika itu terjadi sejumlah perselisihan.
Perselisihan
itu dijabarkan dengan kronologis yang begitu pelik, mulai dari beberapa
propaganda (saling pengaruh mempengaruhi satu sama lain), menyindir, hingga
kontak fisik. Ya, begitula layaknya persoalan-persoalan masa kini, yang
berujung pada konfik, bermula dari tidak sengaja hingga menimbulkan perkelahian.
Banyak masyarakat yang serta-merta hanya menilai orang lain dari
fisik/penampilan saja, lalu mereka mengambil kesimpulan tentang orang tersebut
semata-mata berdasarkan apa yang mereka lihat, tanpa memahami atau mengenal
lebih lanjut sosok yang mereka nilai.
Demikian, hal itulah yang membuat bangsa sukar
untuk bersatu, dikarenakan masyarakat maupun pemimpinnya sulit untuk jujur,
baik jujur terhadap diri sendiri maupun orang lain. Pada akhirnya, fakta akan
mengantarkan mereka pada hakekat kejujuran yang sebenarnya. Seperti yang
tergambar dalam naskah drama Awal dan Mira karya Utuy Tatang Sontani. Pada
pengujung cerita, sosok Awal dan Mira harus jujur pada kenyataan dan menyerah
pada realita, tanpa bisa menutupi suatu hal lagi diantara mereka. Ya, benar
nyatanya bahwa romansa yang dibangun oleh penulis adalah romansa percintaan
yang dibangun oleh peliknya keadaan yang membuat tokoh harus berjuang dan
melewati berbagai tantangan untuk mencapai tujuan. Hal tersebut menjadi
pembelajaran tersendiri bagi saya, untuk dapat memahami sesuatu lebih teliti
dan terperinci.
Komentar
Posting Komentar