Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2017

KEPOMPONG

Hidup ini ibarat daun dan kita adalah kepompong, dua bagian yang bergantung satu sama lain. Kepompong rekat melekat sepanjang hayat untuk bertahan pada ranting dan dahannya. Ketika ia singgah, daunlah temannya. Melindungi dirinya dari terik, menutupi dari goncangan angin, menopang saat hujan dan menghangatkan ketika malam.   Ia memang sendiri, tapi jiwanya terasa ramai, sebab sejatinya didunia ini kita tak akan pernah merasa benar-benar kesepian ketika hati penuh kedamaian dan keikhlasan. Sebuah metamorfosa dalam dirinya terus berlanjut, menghantarkannya pada perubahan demi perubahan, cangkangnya mulai terbuka, satu-persatu kulit yang memeluknya pun mengelupas. Ya, setengah bagian dari dirinya hilang, ia tidak lagi dibedong hangat, bahkan separuh tubuhnya mulai belajar membaur dengan alam, sementara bagian yang lain masih terperangkap lekat tidak bergerak.   Ia mulai bertanya-tanya, ia bercerita pada daun tentang sebuah peristiwa yang dialaminya, ia menangis dan berkata “Aku ta