Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2016

DUTA UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA SEBAGAI GARDA TERDEPAN CITRA POSTIF KAMPUS

Gambar
Pada tahun 1999  Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) Jakarta telah berubah menjadi Universitas Negeri Jakarta. Sejak saat itu, Universitas yang semula berkonsentrasi untuk mencetak tenaga pendidik (Sarjana Pendidikan), terbagi menjadi dua fokus, yaitu  Pendidikan dan Non Kependidikan (Ilmu Murni) yang terdiri dari 8 Fakultas, yaitu Fakultas Ilmu Pendidikan; Fakultas Ilmu Sosial; Fakultas Bahasa dan Seni; Fakultas Ilmu Keolahragaan; Fakultas Teknik; Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam; Fakultas Ekonomi; dan Fakultas Ekonomi, serta Program Pasca Sarjana.  Dalam membangun Citra Positif kampus, Universitas Negeri Jakarta memiliki Duta Universitas di bawah naungan UPT HUMAS UNJ . Duta Universitas Negeri Jakarta pertama kali pada tahun 2012, hingga saat ini Duta UNJ telah memiliki 4 generasi dan akan segera melakukan Pemilihan Duta UNJ 2016 (Generasi ke 5). Setiap tahun akan terpilih 12 orang mahasiswa terdiri atas 6 orang Duta Putra dan 6 orang Duta Putri yang

PERLAWANAN TERHADAP HAK-HAK PEREMPUAN DALAM NOVEL GADIS PANTAI KARYA PRAMOEDYA ANANTA TOER DAN NOVEL PEREMPUAN DI TITIK NOL KARYA NAWAL EL-SAADAWI : SUATU KAJIAN FEMINISME

Oleh Riska Yuvista “Membaca karya-karya sastra dari negeri yang sedang berkembang ini, kita di Indonesia, pasti akan menemukan banyak persamaan, meskipun tentu juga akan diketemukan berbagai reaksi dan jawaban yang berbeda, akibat dari latar belakang sejarang, kondisi dan situasi masyarakat maupun perorangan, agama, dan sebagainya”, tutur Mochtar Lubis dalam prakata buku Perempuan Di Titik Nol Karya Nawal el-Saadawi. Hal demikian pula dapat menjadi patokan adanya kesamaan-kesamaan dalam cerita dengan latar yang berbeda-beda yang biasa di kaji dengan menggunakan pendekatan Intertekstual. Akan tetapi, pada pembahasan kali ini, saya akan mengkaji Novel Gadis Pantai Karya Pramoedya Ananta Toer Dan Novel Perempuan Di Titik Nol Karya Nawal El-Saadawi menggunakan Suatu Kajian Feminisme dengan melihat perlawanan terhadap hak-hak perempuan. Sedikit mengulik tentang Feminisme dalam hal ini kedudukan tokoh perempuan yang biasanya dikemas dalam cerita-cerita fiksi, sering diperlakuka