Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2017

Tanda Mata

Kita sama-sama tahu  bahwa diantara kita berbatas satu pulau  pada tubuh gunung yang congkak Kita percaya,  bersama laut ikan-ikan bisa hidup dan tumbuh mandiri Kita baru saja mengadobsi anak-anak tangga  dan berusaha menaikinya  pada detik-detik kesenjangan yang lalu  Sampai sekarang kita berusaha mengerti  sesuatu yang terlintas ditengah pelayaran Sambil menepi hingga mengarungi perbatasan  di kaki samudra dan kedalamannya. --Kay-

Sebuah Percakapan

Kau tidak lagi menafsirkan tentang daun-daun yang jatuh berserakan Mendengarkan cerita gagak bersama celotehan ranting yang tumbang, tidak juga menggunjingkan ombak yang menderai pasir dan surut di musim-musim yang panjang. Berita hari ini, telah sampai padamu juga Tentang kota tua dan sepeda cantik di dalamnya, tentang gaun merah membentang dan patung-patung yang dipenggal. Kita kembali mengingat pada banyak peristiwa, mengabadikan apa-apa yang tidak harus di ingat­­   tidak juga dilupakan. Suatu saat kau akan mengenang ruang bersama aliran air di dataran tinggi. Menyaksikan kembali gerimis deras di tempat dingin bersama genangan tanah dan rumput-rumput basah. Kau akan kembali mengingat api-api yang hidup di semesta; laju kereta; desakan senja dan bangku kosong di taman tempat dimana kita akan tahu pengasingan sesungguhnya   : Suatu Ketika. --Kay- Rawamangun, 08 Juni 2017