Seperdelapan Sewindu

Beberapa hal memang menjadi candu, mulai memetakan langkah di beberapa ruang hingga menyampaikan harap dalam barisan doa-doa. Tentang temu dan cakap, menjadi dua kutub yang menghiasi semestaku. Menyoal waktu rasa-rasanya ada hal yang tak bisa aku sempurnakan, melainkan menunggu sesuatu menjadi baik dari masa ke masa, yaaa lagi-lagi lintasan menjadi pengingat garis mata yang menyempit kala diam-diam bersuka pada apapun yang ku sebut bahagia. Dalam doaku hari ini, kau mengumpat dalam kata aamin. Senyap-senyap kata itu menjadi hal yang aku semogakan. Tidak untukku tidak juga tentangmu, tapi sesuatu yang tumbuh menjadi lebih bijak sepanjang ia yang semakin bersinar diantara kuncup yang bermekaran, dalam seperdelapan sewindu.



-- Kay-
11 Agustus 2020

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sastra Indonesia Angkatan 70'an

Makalah Penelitian Keterbacaan

Duta Universitas Negeri Jakarta