Gerakan Indonesia Membaca dan Menulis (GIMM) 2015




   Senin (3/9) Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa membuka kegiatan Gerakan Indonesia Membaca-Menulis (GIMM) 2015 tingkat DKI Jakarta, di Hotel Grand Cempaka, Jakarta Pusat. GIMM 2015 diikuti oleh 105 peserta yang terdiri dari 35 orang siswa, 35 orang mahasiswa dan 35 orang guru. Kegiatan ini diawali dengan tes pemetaan membaca dan menulis, kemudian dibuka oleh Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Prof. Dr. Mahsun.
     Gerakan Indonesia Membaca-Menulis (GIMM) 2015 tingkat DKI Jakarta ini bertujuan untuk mengarahkan dan melatih siswa, mahasiswa dan guru agar memiliki keterampilan membaca, dan menulis serta mampu memanfaatkan keterampilan tersebut dalam berbagai ranah komunikasi kehidupan, baik untuk kehidupan sehari-hari maupun untuk kepentingan akademik demi mewujudkan generasi literasi yang gemar membaca dan pintar menulis. Hal tersebut turut berkaitan dengan perkembangan suatu bangsa, karena kesiapannya  suatu bangsa dapat terlihat dari sumber daya menusianya yang turut memajukan bangsa tersebut terutama melalui kegemaran membaca dan produktivitas menulis. 
         Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Prof. Dr. Mahsun mengatakan, tulisan dapat hadir melalui apa yang dilihat dan didengar melalui bahasa yang pertama kali diamati, yaitu bahasa lisan yang kemudian akan menghasilkan tulisan. "Nama Gerakan Indonesia Membaca-Menulis sangat sesuai, sebab seseorang baru dapat menulis setelah orang tesebut membaca, bacaan tersebut bukan hanya berasal dari tulisan melaikan bisa bersumber dari alam maupun lingkungan sekitar".  Selain itu pengguna dan penggunaan bahasa turut ambil andil didalamnya, ujar Yeyen Maryani, M.Hum. Kegiatan GIMM ini mendapat respon positif dari berbagai pihak baik dari siswa, mahasiswa dan guru melalui tanggapan dan pertanyaan yang telah diajukan.
          Kegiatan yang akan berlangsung hingga 06 agustus mendatang akan diisi dengan berbagai kegiatan, mulai dari materi, pelatihan menulis hingga praktik penulisan. Yang menariknya adalah seluruh peserta akan turun langsung didalamnya dengan menghasilkan karya atau tulisan. Bukan hanya itu, bagi tiga orang terpilih dari masing-masing kelompok siswa, mahasiswa dan guru akan lanjut ketahap nasional bersama 32 provinsi yang lain pada tanggal 24 Agustus mendatang. Riska Yuvista

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sastra Indonesia Angkatan 70'an

Makalah Penelitian Keterbacaan

Duta Universitas Negeri Jakarta