Mahasiswa Untuk Bangsa

Oleh Riska Yuvista

Pendidikan yang sering dibicarakan.
Dulu hanya tercatat dikhayal umat.
Tak semua mampu menggapai.
Hanya golongan pangkat yang mampu berpendidikan.
Begitu dibedakan, ditutupi bahkan dilupakan.
Pelapor satu menjadi tumpuan.
Sementara kaum lain hanya tunduk mengikuti.
Indonesia dan bahasanya menjadi perebutan insan.
Dijadikan alasan siapa yang pantas dan tidak.
Tak semua mendapat kesempatan berbicara.
Kini alih era reformasi.
Terdengar riak-riak suara.
Suara gemuruh dalam satu hanturan keras.
Pendidikan.....pendidikan.
Khalayak haus pendidikan.
Khalayak berhak berpendidikan.
Khalayak berjuang demi pendidikan.
Semula bertahap dasar, menengah hingga tertinggi.
Ya.. Seperti itu bisiknya kini.
Sahutan suara anak ber'cita.
Mahasiswa bediri dijajaran depan.
Lalu bersua dalam bahasa persatuan.
Bahasa pengikatan, Bahasa kemerdekaan
Yaitu Bahasa Indonesia
Karya: Riska Yuvista

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sastra Indonesia Angkatan 70'an

Makalah Penelitian Keterbacaan

Duta Universitas Negeri Jakarta