TENTANG SEMUA ORANG DAN KAMU
Ia sudah kembali dari
pengembaraanya yang jauh dengan membawa peluru dan senapan yang tertancap
didada. Bersama peron-peron dan penjaga jalan yang lugu ia mengisahkan hatur dan
tawa manis dijalan-jalan ibukota. Seperti katamu kau harus hidup juga tumbuh
bersama dan atau tanpa adanya matahari, kau harus tersenyum dengan ada atau
tidaknya hal yang menyenangkan dan kau pun harus berjuang dalam dan atau diluar
kemampuan, semampumu saja. Kesampingkanlah
hal-hal sedih tanpa mengabaikannya, siramilah tahan, taburkan pupuk dan
rawatlah sebisamu. Jangan paksakan yang tak bisa hidup untuk berbunga, jangan
petik yang merekah dan jangan tebang yang menjulang. Hiduplah dengan baik dan
jadilah yang terbaik.
Suatu saat nanti,
hadirlah dalam kesederhanaan yang menarik, bertahanlah dalam ketidaksepadanan
dan rumuskan beberapa petimbangan. Mari kita ciptakan keselarasan hidup oranglain
di suatu desa yang teduh untuk diabadikan dalam ruang kata milik kita sambil
mendiskusikan beberapa hal yang tidak penting untuk dibicarakan. Mungkin, kisah
ini tidak akan pernah ada dalam buku sejarah atau diarsipkan pada perpustakaan
kuno disebuah museum Hindia-Belanda, karena aku bukanlah pengingat yang baik
itulah sebabnya aku sulit melupakan hal yang sudah ku ingat. Maka, satu-satunya
caraku untuk selalu mengingatmu adalah mencatat semua hal-hal baik, tanpa
perkara. Lalu melupakan hal-hal yang
tidak baik agar tak ada airmata sesudahnya. Hidup ini bergerak dan realitas pun
berubah barangkali segala yang menyakitkan hari ini akan berbalik dimasa
mendatang. Begitupun apa yang menenangkan sekarang, bisa jadi menjadi hal
menegangkan kemudian. Percayalah atas apa yang kau lihat, kau dengar dan kau
yakini. Bukan atas apa yang mereka katakan dan mereka Jauhi. Sebab kamu adalah
kamu, seseorang yang pernah aku semogakan dalam hidup.
Jakarta, 09 Maret 2017
--Kay-
Komentar
Posting Komentar